Langsung ke konten utama

Provider yang Anti Ribet

Ceritanya, saya sering sekali mendapatkan sms spam. Sampai akhirnya awal Juni lalu, saya memutuskan untuk mengganti sim card. Saya memang memiliki dua sim card, satu nomor pascabayar yang sudah saya pakai sejak 15 tahun yang lalu, sedangkan satu nomor lagi prabayar yang memang saya sering gonta-ganti. Dari berbagai macam provider yang ada sudah pernah saya coba. Namun, karena memang bukan nomor utama jadi saya lebih suka menggonta-gantinya dengan tujuan mencari paket internet yang murah meriah dengan signal bagus. Ditambah pula dengan seringnya mendapatkan sms spam ini, membuat saya kemudian mencari-cari kembali provider baru yang tepat. Teman sekantor saya sempat menawari satu provider yang asing bagi saya. Awalnya karena ragu dengan provider ini, saya mulai mencari-cari info tentang provider baru tersebut. Melalui  salah satu situs internet terkenal , saya mendapatkan review bagus tentang provider baru tersebut. Jadi akhirnya saya memutuskan untuk membeli sim card dari provider ter

Arsitektur Tradisional dalam Himpitan Modernisasi

"Ditulis sebagai tugas akhir mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah semester 2 yang lalu.
Dipublikasikan ke dalam blog dengan sedikit perbaikan.
Semoga dapat bermanfaat ke depannya nanti."

Tidak dipungkiri lagi bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman, mulai dari suku bangsa, bahasa, agama, dan kebudayaan. Keanekaragaman ini juga dapat dijumpai dalam arsitektur tradisionalnya. Karena, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki arsitektrur tradisional.



Arsitektur tradisional ini sangatlah penting mengingat arsitektur tradisional adalah unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuhnya suatu suku bangsa ataupun bangsa itu sendiri. Maka dari itu arsitektur tradisional adalah salah satu identitas dari pendukung suatu kebudayaan (Dakung, 1986).

Namun sebagai suatu bekas negara jajahan yang sedang berkembang, Indonesia masih dalam suatu proses bertumbuh kearah pembaharuan. Pembaharuan ini terjadi di dalam segala bidang. Khususnya dalam bidang arsitektur, karena perlu menjadi perhatian serius ketika proses pembaharuan secara terus-menerus ini menjadi suatu alasan hilangnya identitas negeri ini. Modernisasi di negara-negara berkembang yang belum sepenuhnya sadar diri akan identitasnya yang sebenarnya akan diterima sebagai pengganti yang benar-benar akan merubah seluruh identitasnya sendiri.

Menurut Dakung (1986), pembangunan yang giat dilakukan akhir-akhir ini merupakan suatu proses pembaharuan disegala bidang. Dan merupakan pendorong utama dari terjadinya pergeseran dalam bidang kebudayaan khususnya arsitektur tradisional. Proses pergeseran kebudayaan tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran wujud dari kebudayaan yang ada dalam arsitektur tradisional itu sendiri, terutama di masyarakat pedesaan. Dan dari kenyataan ini pulalah sangat dimungkinkan bahwa suatu saat arsitektur tradisional akan punah dari tengah-tengah masyarakat.

Disinilah peran masyarakat luas, tidak hanya para arsitek saja untuk menjaga, melestarikan dan mempertahankan arsitektur tradisional yang kaya dengan khasanah budaya dan juga identitas bangsa di jaman yang terus memodernisasikan dirinya ini. Agar tidak kehilangan identitasnya sebagai suatu bangsa yang besar dengan berbagai keanekaragaman. Modernisasi bukan segala-galanya, bagaimanapun tetap ada sisi baik dan buruk dari modernisasi itu sendiri. Sangat diperlukan sikap selektif dari modernisasi ini. Seperti yang ditulis oleh Sutedjo (1983), “Perkembangan arsitektur dunia harus diikuti dengan kritis. Haruslah disaring, mana yang cocok dan mana yang tidak untuk negeri ini” (hlm.53).
Kalau mau membuka mata, tidak sedikit orang luarpun yang masih memperhatikan bagian dari peradaban panjang negerinya, tapi juga tidak menutup mata akan perkembangan kearah pembaharuan itu sendiri. Apabila kita mau belajar dan mencontohnya akan menjadi suatu aset untuk negeri ini.







Gambar
Rumah-rumah kuno bergaya Victorian di San Francisco yang dilestarikan,
berdampingan rukun dengan bangunan pencakar langit yang modern.
Sumber: Sutedjo, 1983


Ada pernyataan dari Murbun (1979) yang sangat menarik sebagai refleksi untuk kita:
Apakah negara sedang berkembang harus mengorbankan nilai-nilai arsitektur, dan estitika serta harmoni alam yang diwarisi dari nenek moyangnya sendiri demi modernisasi ala Barat? Anehnya, di negara asal pencangkar langit dan serba megah tersebut konsep dan praktek ini telah dikutuk dan mulai ditinggalkan. Tetapi kita disini seakan-akan berlomba meniru kekeliruan tersebut dengan membayar harga mahal yaitu hilangnya kepribadian dan nilai-nilai tradisional yang telah teruji sepanjang jaman (hlm. 151-152).
Kesadaran dari seluruh masyarakat Indonesialah yang sangat-sangat diperlukan sekarang ini kalau tidak ingin kehilangan arsitektur tradisional yang merupakan identitas bangsa kita. Jangan lupa negeri kita kaya akan keanekaragaman, dan karena keanekaragaman inilah kita harus bangga menunjukkan identitas kita dimata dunia.




Referensi


Dakung, S. (Ed.). (1986). Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Murbun, B.N. (1979). Kota masa depan: Masalah & prospek. Jakarta: Erlangga.
Sutedjo, S.B. (1983). Konsep dan pengembangan arsitektur Indonesia. Dalam Menuju arsitektur Indonesia. Eko Budihardjo (Ed.). Bandung: Alumni.

Komentar

Posting Komentar

hallo terima kasih ya... udah mau ngasih komentar...

Postingan populer dari blog ini

Provider yang Anti Ribet

Ceritanya, saya sering sekali mendapatkan sms spam. Sampai akhirnya awal Juni lalu, saya memutuskan untuk mengganti sim card. Saya memang memiliki dua sim card, satu nomor pascabayar yang sudah saya pakai sejak 15 tahun yang lalu, sedangkan satu nomor lagi prabayar yang memang saya sering gonta-ganti. Dari berbagai macam provider yang ada sudah pernah saya coba. Namun, karena memang bukan nomor utama jadi saya lebih suka menggonta-gantinya dengan tujuan mencari paket internet yang murah meriah dengan signal bagus. Ditambah pula dengan seringnya mendapatkan sms spam ini, membuat saya kemudian mencari-cari kembali provider baru yang tepat. Teman sekantor saya sempat menawari satu provider yang asing bagi saya. Awalnya karena ragu dengan provider ini, saya mulai mencari-cari info tentang provider baru tersebut. Melalui  salah satu situs internet terkenal , saya mendapatkan review bagus tentang provider baru tersebut. Jadi akhirnya saya memutuskan untuk membeli sim card dari provider ter

Budgeting Keperluan Bahan Makanan dengan Yummy App

Sebagai anak kos yang memiliki budget pas-pasan, memasak sendiri menjadi pilihan utama untuk menghindari pengeluaran yang berlebih. Apalagi di tengah pandemi sekarang ini. Memasak sendiri dirasa jauh lebih sehat, bersih dan aman daripada mengkonsumsi makanan dari luar. Namun, terkadang sering kali kita kehabisan ide untuk memasak yang sesuai dengan budget kita. Beruntungnya, sekarang ada yang aplikasi yang menyediakan resep makanan yang sangat lengkap. Nama aplikasinya adalah Y ummy App .