Langsung ke konten utama

Provider yang Anti Ribet

Ceritanya, saya sering sekali mendapatkan sms spam. Sampai akhirnya awal Juni lalu, saya memutuskan untuk mengganti sim card. Saya memang memiliki dua sim card, satu nomor pascabayar yang sudah saya pakai sejak 15 tahun yang lalu, sedangkan satu nomor lagi prabayar yang memang saya sering gonta-ganti. Dari berbagai macam provider yang ada sudah pernah saya coba. Namun, karena memang bukan nomor utama jadi saya lebih suka menggonta-gantinya dengan tujuan mencari paket internet yang murah meriah dengan signal bagus. Ditambah pula dengan seringnya mendapatkan sms spam ini, membuat saya kemudian mencari-cari kembali provider baru yang tepat. Teman sekantor saya sempat menawari satu provider yang asing bagi saya. Awalnya karena ragu dengan provider ini, saya mulai mencari-cari info tentang provider baru tersebut. Melalui  salah satu situs internet terkenal , saya mendapatkan review bagus tentang provider baru tersebut. Jadi akhirnya saya memutuskan untuk membeli sim card dari provider ter

Tidaklah Lahir dari Ruang Kosong

Tema: Merayakan Keragaman

Sebagaimana kita tahu keragaman itu pastilah ada. Dialah bumbu utama dari sebuah masakan yang disebut ‘kehidupan’, dan hidup merupakan ranah luas yang tidak dapat dijabarkan dalam beberapa kalimat ataupun paragraf saja. Dia lebih dalam akan itu, setiap langkah merupakan pelajaran bagi kita. Sebuah perjalanan yang memperjumpangkan kita pada hal-hal baru, pada hal-hal yang tidak akan pernah sama, pada orang-orang baru, peristiwa dan kejadian yang tak akan berulang setiap harinya.



Tentunya sebelum kita mengolah bumbu, rempah maupun bahan kehidupan, mula-mula kita mengumpulkan bahan-bahan kehidupan itu dengan berbagai cara dan upaya. Melalui peristiwa dan pengalaman hidup, melalui bacaan dan juga pergaulan, melalui perjumpaan dan juga perpisahan.

Kita bukanlah orang yang hadir dan berada dalam ruang kosong, karena di dalamnya ada begitu banyak orang dengan berbagai karakter pembeda mereka, dapatlah berupa suku, agama ataupun sesuatu yang personal seperti cara pandang kita. Hanya saja terkadang kita sering membangun dinding, entah itu sadar maupun tidak sadar kita melakukannya.

Membangun dinding itu seumpama kita mendiamkan orang, demikian Mahatmanta menggambarkannya dalam tulisannya Membicarakan Dinding. Sepaham dengan hal itu, membangun dinding memang seperti kita mendiamkan orang lain, menyikirkannya dari pandangan mata, meremehkannya dalam pergaulan, atau malah ingin dilenyapkan dan dihilangkan dari percakapan dan pandangan kita.
Seringkali bukan kita melakukannya?

Keragaman adalah sebuah ekspresi dari masing-masing pribadi, seperti halnya rumah. Meskipun benda mati, namun bukan berarti tidak memiliki jiwa. Jiwa yang merupakan cerminan bagi pemiliknya. Sedangkan ruang kosong ibarat memakai sebuah topeng, tanpa ada ekspresi sehingga serupalah dia antara topeng satu dengan yang lain yang hampir tak dapat dibedakannya. Apakah itu yang kita inginkan? Orang yang terlahir kembar saja memiliki keragaman sebagai pembeda mereka. Apalagi kita yang tidak kembar, pastilah memiliki keragaman itu.

Jawabannya tentunya tidak bukan, lihatlah, kita seperti bejana tanpa isi atau seperti isi tanpa bejananya, sungguh suatu hal yang mustahil. Keragaman adalah isi dan kita adalah bejana. Percumalah bejana tanpa isi dan isi tanpa bejana itu, dan hal itupun adalah sia-sia belaka.


Cobalah Bandingkan
Apakah perbedaan antara yang kita sebut topeng dengan ungkapan ekspresi



Topeng di toko suvenir, Korea Selatan
Fotografer: Endo-Gong



Pemeran tokoh "Keras" dalam Arja Bali
Fotografer: YE Marstyanto



Gadis dalam upacara di Wakatobi
Fotografer: Endo-Gong


Mangunwijaya dalam Wastu Citra mengungkapkan bahwa bukanlah acuh tak acuh, bukan juga hukum rimba yang ganyang mengganyang. Tetapi tepo-sliro, menghayati si lain selaku aku dalam suatu mental in-klusif, yang berarti orang di dalam bagai saudara sekeluarga.

Keragaman memiliki kekuatannya dan diapula memiliki kelemahannya masing-masing. Keduanya baik, kekuatannya dan kelemahannya memiliki hikamahnya sendiri-sendiri. Keduanya saling melengkapi dan memperkaya, dan itulah yang membuatnya manusiawi.

Pantaslah kita kemudian merayakan keragaman ini, dengan saling melengkapi dan memperkayanya. Sembari menengok kembali bahwa keragaman ini juga membutuhkan kita untuk berbuat sesuatu bagi generasi yang lebih baik. Bahwa banyak diantara saudara-saudara kita yang masih harus mengais sampah demi mendapatkan sesuap makan, yang hidup di pinggir-pinggir kali (sungai dalam bahasa Indonesia) yang tidak tenang bila sewaktu-waktu harus tergusur oleh kepentingan pemerintah demi pencitraan kotanya.

Ya... pantaslah kita merayakan keragaman tersebut, dengan berbuat sesuatu demi mereka. Demi saudara yang disebut Romo Mangun sebagai orang yang dianggapnya bagian dari dalam, dari saudara sekeluarga sendiri.

Inilah cara saya merayakan keragaman, dengan mengajak kepada saudara, untuk menjadi kita dalam sebuah cerita singkat ini, untuk meracik masakan kehidupan ini bersama dengan saudara yang beragam, yang membutuhkan uluran tangan kita. Semoga dapat merayakannya, memaknai sebuah keragaman...

referensi
Mahatmanta. (2009-2010, Desember-Januari). Membicarakan dinding. Koran Kampus, 20.
Mangunwijaya, Y.B. (1992). Wastu citra. Jakarta: Gramedia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Provider yang Anti Ribet

Ceritanya, saya sering sekali mendapatkan sms spam. Sampai akhirnya awal Juni lalu, saya memutuskan untuk mengganti sim card. Saya memang memiliki dua sim card, satu nomor pascabayar yang sudah saya pakai sejak 15 tahun yang lalu, sedangkan satu nomor lagi prabayar yang memang saya sering gonta-ganti. Dari berbagai macam provider yang ada sudah pernah saya coba. Namun, karena memang bukan nomor utama jadi saya lebih suka menggonta-gantinya dengan tujuan mencari paket internet yang murah meriah dengan signal bagus. Ditambah pula dengan seringnya mendapatkan sms spam ini, membuat saya kemudian mencari-cari kembali provider baru yang tepat. Teman sekantor saya sempat menawari satu provider yang asing bagi saya. Awalnya karena ragu dengan provider ini, saya mulai mencari-cari info tentang provider baru tersebut. Melalui  salah satu situs internet terkenal , saya mendapatkan review bagus tentang provider baru tersebut. Jadi akhirnya saya memutuskan untuk membeli sim card dari provider ter

Budgeting Keperluan Bahan Makanan dengan Yummy App

Sebagai anak kos yang memiliki budget pas-pasan, memasak sendiri menjadi pilihan utama untuk menghindari pengeluaran yang berlebih. Apalagi di tengah pandemi sekarang ini. Memasak sendiri dirasa jauh lebih sehat, bersih dan aman daripada mengkonsumsi makanan dari luar. Namun, terkadang sering kali kita kehabisan ide untuk memasak yang sesuai dengan budget kita. Beruntungnya, sekarang ada yang aplikasi yang menyediakan resep makanan yang sangat lengkap. Nama aplikasinya adalah Y ummy App .